Selasa, 03 November 2015

TEKTONIK PULAU SUMATRA

Tugas Geologi Indonesia

PETA TEKTONIK PULAU
SUMATRA

Oleh
Kelompok 3

AGUNG PRASETYA
VERAWATI PUCE
LISTIANI ESTER H. UTOMO
JIBRAN TANAIYO
SALMIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015


 
            Berdasarkan peta tektonik Sumatra tersebut terdapat lipatan-lipatan yaitu, antiklin, sinklin, normal faults, transcurrent fault, batas transform, monocline, normal fault, thrust.
1.      Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas).
Antiklin terjadi di Sumatera karena di Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan pada saat terjadi kompresi, batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak patah tetapi terbentuk sebuah lipatan.
2.      Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas.
-          Jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bumi melipat akan menyebabkan antiklin dan sinklin.
Sinklin terjadi di Sumatera karena di Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan pada saat terjadi kompresi, batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak patah tetapi terbentuk sebuah lipatan.
3.      Batas Transform
            Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling berpapasan (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault). Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut. Sesar yang berkembang pada batas transform ini adalah sesar mendatar. Sesar mendatar merupakan pergerakan strike-slip yang terjadi akibat adanya pelepasan tegasan secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan terdapat pemendekan pada arah sumbu tegasan normal terbesar. Berarti gaya utama (main stress) dan gaya terlemah berkerja pada arah horizontal. Sesar mendatar ini terdapat di kerak benua dimana selama pergerakannya menghasilkan slip dan separation dengan arah yang sama.
Batas Transform terjadi Sumatera karena di Sumatera ada dua lempeng yang begerak berpapasan dan berlawanan disebabkan oleh adanya tenaga endogen. Contohnya disepanjang Barat Daya pulau Sumatera.
4.      Monocline adalah lipatan sederhana dengan kemiringan (dipping) landai atau hampir harozontal seperti lengkungan seperti tangga.


Monoklin terjadi di Sumatera karena di Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan pada saat terjadi kompresi, batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak patah tetapi terbentuk sebuah lipatan. Antiklin, sinklin, dan monoklin pada umumnya hampir sama terjadi karena adanya lipatan. Hanya saja jenis batuan dan besar kacilnya tekanan yang mempengaruhi keterbentukannya.
5.      Normal Fault adalah patahan yang terjadi pada batuan yang salah satu bagiannya mengalami pergerakan ke bawah terhadap keadaan asalnya.  Gerakan patahan ini adalah disebabkan oleh kekuatan tegang dan mengakibatkan perluasan (ada bidang fault plane). Nama lain adalah normal-slip fault, patahan gaya berat atau patahan tegang.





            Dari empat gambar di atas dapat diketahui dan dilihat dengan jelas bidang patahan. Pada 4 gambar diatas merupakan contoh yang terjadi dilapangan. Patahan yang terjadi akan membentuk fault plane. Itulah yang merupakan salah satu ciri yang menandakan bahwa batuan tesebut mengalami normal fault.
Norma Fault terjadi di Sumatera karena dibagian lempeng sumatera mengalami hilangnya gaya gravitasi sehingga batuan menuju ke posisi seimbang (isostasi).
6.      Thrust (Zona Subduksi) Pada zona subduksi Sumatra, lempeng tektonik India dan Australia bergerak perlahan ke arah timur laut sebesar 61 mm/ tahun dan menujam lempeng Burma (bagian dari lempeng Eurasia). Proses penujaman ini sangat mengakibatkan kedua lempeng saling menekan satu sama lain, dan menimbulkan tegangan. Apabila tegangan semakin membesar hingga besar tertentu, maka bagian lempeng akan mulai runtuh karena tidak kuat menahan tegangan. Keruntuhan tidak terjadi di sepanjang zona subduksi akan tetapi berada pada bidang-bidang tertentu.
            Thrust terjadi di Sumatera karena ada dua lempeng yang saling bertubrukan. Salahh satu contohnya adalah lempeng tektonik India dan Australia bergerak perlahan ke arah timur laut sebesar 61 mm/ tahun dan menujam lempeng Burma (bagian dari lempeng Eurasia).
7.      Volcanic centre adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh proses keluarnya magma dari dalam bumi (vulkanisme).
-          Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi karena aktivitas vulkanik gunung berapi, gempa vulkanik ini dapat terjadi ratusan kali pada gunung berapi. Gempa ini juga dapat menyebabkan tsunami.
                        Paler colours represent undersea extension:
1.      Volcanic units (unit vulkanik)
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang paru-paru jika terhirup.Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 mengitari bumi berhari-hari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia. Abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. Abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
-          Penyebabnya karena adanya material dari dalam bumi yang keluar saat gunung berapi mengalami erupsi.
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang paru-paru jika terhirup.Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 mengitari bumi berhari-hari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia. Abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan. Abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
-          Abu yang dikeluarkan Gunung Merapi bisa berdampak serius bagi kesehatan yang menghirupnya. Abu adalah partikel halus batuan vulkanik yang kelaur dari erupsi gunung. Diameternya kurang dari 2 mikrometer. Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan mata. 
2.      Sedimentary units (unit sedimen) Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.


Referensi :
1.      A.J.Barber, M.J.Crow and J.S Milson. 2005. Sumatra Geology, Resources and Tectonic Evalution. The Geological Society London. www.univpgri-palembang.ac.id. 03 Oktober 2015
2.      Anan. (2010, 09 juli). Lipatan dan Patahan. 03 Oktober 2015, dari http://fernandian.co.id/2010/07/lipatan-dan-patahan.html
3.      Anonym. (2015 11 Maret). Abu Vulkanik. 03 Oktober 2015, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Vulkanik
4.      Charles adrianto. (2013, 03 Juni). GEOLOGI STRUKTUR. 03Oktober 2015, dari http://heaveni-truelov3.blogspot.co.id/2013/06/geologi-struktur.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar