Tugas Geologi Indonesia
PETA
TEKTONIK PULAU
SUMATRA
Oleh
Kelompok
3
AGUNG PRASETYA
VERAWATI PUCE
LISTIANI ESTER H. UTOMO
JIBRAN TANAIYO
SALMIA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Berdasarkan
peta tektonik Sumatra tersebut terdapat lipatan-lipatan yaitu, antiklin,
sinklin, normal faults,
transcurrent fault, batas
transform, monocline, normal fault, thrust.
1. Antiklin merupakan punggung lipatan yang
kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk
concav dengan cembung ke atas).
Antiklin
terjadi di Sumatera karena di Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan
pada saat terjadi kompresi, batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak
patah tetapi terbentuk sebuah lipatan.
2. Sinklin merupakan lembah lipatan yang
kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk
concav dengan cekungnya mengarah ke atas.
-
Jika tenaga endogen yang menekan
litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bumi
melipat akan menyebabkan antiklin dan sinklin.
Sinklin terjadi
di Sumatera karena di Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan
pada saat terjadi kompresi, batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak
patah tetapi terbentuk sebuah lipatan.
3. Batas
Transform
Terjadi
bila dua lempeng tektonik bergerak saling berpapasan (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar
ubahan-bentuk (transform fault). Batas transform umumnya berada di
dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya
adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California,
USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak
ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.
Sesar yang berkembang pada batas transform ini adalah sesar mendatar. Sesar
mendatar merupakan pergerakan strike-slip yang terjadi akibat adanya
pelepasan tegasan secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan
terdapat pemendekan pada arah sumbu tegasan normal terbesar. Berarti gaya utama
(main stress) dan gaya terlemah berkerja pada arah horizontal. Sesar
mendatar ini terdapat di kerak benua dimana selama pergerakannya menghasilkan slip
dan separation dengan arah yang sama.
Batas
Transform terjadi Sumatera karena di Sumatera ada dua lempeng yang begerak
berpapasan dan berlawanan disebabkan oleh adanya tenaga endogen. Contohnya
disepanjang Barat Daya pulau Sumatera.
4. Monocline adalah
lipatan sederhana dengan kemiringan (dipping) landai atau hampir harozontal
seperti lengkungan seperti tangga.
Monoklin terjadi di Sumatera karena di
Sumatera terdapat jenis batuan yang lunak dan pada saat terjadi kompresi,
batuan tidak akan mengalami patahan atau tidak patah tetapi terbentuk sebuah
lipatan. Antiklin, sinklin, dan monoklin pada umumnya hampir sama terjadi
karena adanya lipatan. Hanya saja jenis batuan dan besar kacilnya tekanan yang
mempengaruhi keterbentukannya.
5.
Normal Fault adalah patahan yang
terjadi pada batuan yang salah satu bagiannya mengalami pergerakan ke bawah
terhadap keadaan asalnya. Gerakan patahan ini adalah disebabkan oleh
kekuatan tegang dan mengakibatkan perluasan (ada bidang fault plane). Nama lain
adalah normal-slip fault, patahan gaya berat atau patahan tegang.
Dari empat gambar di atas dapat
diketahui dan dilihat dengan jelas bidang patahan. Pada 4 gambar diatas
merupakan contoh yang terjadi dilapangan. Patahan yang terjadi akan membentuk
fault plane. Itulah yang merupakan salah satu ciri yang menandakan bahwa batuan
tesebut mengalami normal fault.
Norma Fault terjadi di Sumatera karena dibagian lempeng sumatera
mengalami hilangnya gaya gravitasi sehingga batuan menuju ke posisi seimbang
(isostasi).
6.
Thrust (Zona
Subduksi) Pada zona subduksi Sumatra, lempeng tektonik India dan Australia
bergerak perlahan ke arah timur laut sebesar 61 mm/ tahun dan menujam lempeng
Burma (bagian dari lempeng Eurasia). Proses penujaman ini sangat mengakibatkan
kedua lempeng saling menekan satu sama lain, dan menimbulkan tegangan. Apabila
tegangan semakin membesar hingga besar tertentu, maka bagian lempeng akan mulai
runtuh karena tidak kuat menahan tegangan. Keruntuhan tidak terjadi di
sepanjang zona subduksi akan tetapi berada pada bidang-bidang tertentu.
Thrust terjadi di Sumatera karena
ada dua lempeng yang saling bertubrukan. Salahh satu contohnya adalah lempeng
tektonik India dan Australia bergerak perlahan ke arah timur laut sebesar 61
mm/ tahun dan menujam lempeng Burma (bagian dari lempeng Eurasia).
7.
Volcanic
centre adalah bentang alam
yang pembentukannya dikontrol oleh proses keluarnya magma dari dalam bumi
(vulkanisme).
-
Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi
karena aktivitas vulkanik gunung berapi, gempa vulkanik ini dapat terjadi
ratusan kali pada gunung berapi. Gempa ini juga dapat menyebabkan tsunami.
Paler colours represent
undersea extension:
1. Volcanic
units (unit vulkanik)
Abu
vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan
piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara
saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai
berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh
disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus
dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena
dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan
radang paru-paru
jika terhirup.Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 mengitari bumi
berhari-hari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat
mencapai Australia.
Abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur
silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan
bangunan. Abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
-
Penyebabnya karena adanya material dari
dalam bumi yang keluar saat gunung berapi mengalami erupsi.
Abu
vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan
piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang
disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran
besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil)
biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang
berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km
dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Abu yang halus
dapat menyababkan radang paru-paru jika terhirup.Sebagai contoh
letusan G. Krakatau tahun 1883 mengitari bumi berhari-hari,
juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia.
Abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur silika
dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan bangunan.
Abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
-
Abu yang dikeluarkan Gunung Merapi bisa
berdampak serius bagi kesehatan yang menghirupnya. Abu adalah partikel halus
batuan vulkanik yang kelaur dari erupsi gunung. Diameternya kurang dari 2
mikrometer. Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam
yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan mata.
2. Sedimentary units (unit sedimen) Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari
pengikisan dan pelapukan
oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang
kemudian diendapkan. Semua
batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan
lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu
tempat dengan tempat lain akan berbeda.
Referensi
:
1. A.J.Barber,
M.J.Crow and J.S Milson. 2005. Sumatra Geology, Resources and Tectonic
Evalution. The Geological Society London. www.univpgri-palembang.ac.id.
03 Oktober 2015
2. Anan.
(2010, 09 juli). Lipatan dan Patahan. 03 Oktober 2015, dari http://fernandian.co.id/2010/07/lipatan-dan-patahan.html
3. Anonym.
(2015 11 Maret). Abu Vulkanik. 03 Oktober 2015, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Vulkanik
4. Charles adrianto. (2013, 03 Juni). GEOLOGI STRUKTUR. 03Oktober 2015, dari
http://heaveni-truelov3.blogspot.co.id/2013/06/geologi-struktur.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar